LIBURAN! Sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang. Terlebih bagi orang-orang supersibuk dan memiliki sedikit waktu luang. Liburan merupakan media untuk me-refresh energi
dan pikiran dari segala rutinitas yang menjemukan.
Liburan
bisa dilakukan kapan saja, di mana saja, dan dengan siapa saja, termasuk dengan
keluarga tercinta. Beberapa momen terbaik yang biasa digunakan untuk liburan adalah libur lebaran, akhir tahun, dan tahun baru. Nah, kali ini saya akan mencoba
mengulas sedikit destinasi wisata di ujung Barat Indonesia yang bisa dijadikan alternatif untuk mengisi libur lebaran dan akhir tahun/tahun baru bersama
keluarga. Aceh.
KENAPA HARUS ACEH?
Seiring dengan perkembangan zaman, kini
halal tak hanya sekadar gaya hidup, tapi juga kebutuhan. Hal ini tentunya
sangat penting bagi seorang muslim atau muslimah yang selalu mengutamakan label
halal dalam setiap aspek kehidupan. Tak terkecuali dalam aspek pariwisata.
Baru-baru ini, Dewan Syariah Nasional
Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa Nomor
108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan
Prinsip Syariah. Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin berkembangnya
sektor pariwisata berbasis syariah di dunia termasuk Indonesia, sehingga diperlukan
adanya pedoman penyelenggaraan pariwisata berdasarkan prinsip syariah.
Prinsip umum penyelenggaraan pariwisata
berbasis syariah yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1. Terhindar dari kemusyrikan, kemaksiatan,
kemafsadatan, tabdzir/israf, dan kemunkaran;
2. Menciptakan kemaslahatan dan kemanfaatan
baik secara material maupun spiritual.
Selain
prinsip umum di atas, destinasi wisata juga wajib memiliki :
1. Fasilitas ibadah yang layak pakai, mudah dijangkau
dan memenuhi persyaratan syariah;
2. Makanan dan minuman halal yang terjamin
kehalalannya dengan Sertifikat Halal MUI.
Aceh
merupakan provinsi paling barat Indonesia yang menyimpan berjuta potensi wisata
baik alam maupun budaya. Tak tanggung-tanggung, Aceh dinobatkan sebagai World’s Best Halal Cultural Destination dan World’s Best Airport for Halal Travels dalam
kontes Wisata Halal Dunia (World Halal
Tourism Awards/WHTA) yang berlangsung di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 24
Oktober-25 November 2016 lalu. Hal ini membuktikan bahwa Aceh telah diakui
dunia sebagai salah satu destinasi wisata halal bertaraf Internasional.
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG ACEH
Apa
yang terlintas dalam pikiran anda ketika mendengar kata “ACEH”?
Serambi
Mekkah?
Masjid
Raya Baiturrahman?
Tanah
Rencong?
Kopi
Aceh?
Atau
mungkin Tsunami?
Ya,
tentunya setiap orang punya persepsi masing-masing ketika mendengar kata
“ACEH”.
ü
Aceh = Serambi Mekkah
Serambi
Mekkah = Beranda Mekkah. Julukan ini memang layak diberikan untuk provinsi Aceh.
Hampir di setiap aspek kehidupan masyarakat Aceh tidak terlepas dari syariat
Islam. Konon katanya, suasana Aceh hampir mirip dengan suasana kota Mekkah yang
terkenal islami. Tak salah memang, mengingat 98,19 % masyarakat Aceh memeluk
agama Islam (BPS, 2010). Meskipun demikian, masyarakat muslim Aceh sangat
menghormati pemeluk agama lain. Hal ini terlihat dari kerukunan antar umat
beragama yang terbangun. Atas alasan itulah pemerintah kemudian memberikan
status “Daerah Istimewa” kepada provinsi Aceh.
ü
Aceh = Masjid Raya Baiturrahman
Masjid
Raya Baiturrahman didirikan pada masa Kerajaan Aceh. Masjid ini merupakan salah
satu masjid tertua di Indonesia yang berumur lebih dari 400 tahun. Meski sudah
berumur ratusan tahun, masjid ini masih tetap berdiri kokoh di pusat Kota Banda
Aceh dan menjadi salah satu destinasi yang wajib dikunjungi oleh para wisatawan.
Tak heran jika masjid ini kemudian menjadi ikon provinsi yang berada di ujung
barat Indonesia ini.
ü
Aceh = Tanah Rencong
Rencong
adalah senjata tradisional rakyat Aceh. Rencong merupakan simbol sekaligus
saksi perjuangan rakyat Aceh saat melawan penjajahan kolonial. Setelah
Indonesia merdeka, rencong tak lagi digunakan untuk senjata perang, akan tetapi
digunakan untuk cenderamata atau oleh-oleh khas Aceh. Tak heran jika kemudian
banyak orang menyebut Aceh sebagai “Tanah Rencong”, mengingat hanya di Aceh-lah
rencong bisa ditemukan.
ü
Aceh = Kopi Aceh
Ada
pepatah bilang, tak lengkap rasanya jika berkunjung ke Aceh belum menikmati
secangkir kopi Aceh. Ya, Aceh memang surganya kopi. Masyarakat dan kebudayaan
Aceh memang tidak bisa dipisahkan dari kopi. Hampir di setiap sudut perkotaan
tersebar kedai-kedai kopi yang menjual berbagai jenis kopi. Mulai dari kopi
arabika, robusta, luwak, hingga kopi gayo. Konon katanya, salah satu kopi
termahal di dunia berasal dari Aceh. Luar biasa bukan?
ü
Aceh = Tsunami
Satu
lagi imej yang melekat dari Aceh. Tsunami. Imej ini mulai melekat setelah Aceh
dilanda bencana gempa dan tsunami yang mengakibatkan meninggalnya ratusan ribu masyarakat
Aceh. Gempa dan gelombang tsunami yang terjadi pada 26 Desember 2004 silam
merupakan peristiwa pedih tak hanya bagi masyarakat Aceh tapi juga Indonesia.
Beberapa situs tsunami pun masih dapat dijumpai di beberapa lokasi di kota
Banda Aceh sebagai bukti kedahsyatan bencana gempa dan tsunami yang pernah
meluluhlantakan wilayah Aceh. Seiring berjalannya waktu, kini Aceh mulai
bangkit dari keterpurukan dan mulai membangun daerahnya lebih baik lagi.
HOW TO THERE?
Untuk
menuju Aceh, anda bisa menggunakan berbagai sarana transportasi baik darat,
laut, maupun udara. Terlebih bagi anda yang tinggal di pulau Sumatera yang
jaraknya relatif lebih dekat. Bagi anda yang tinggal di Pulau Sumatera dan
Jawa, kini telah tersedia bus lintas Sumatera – Jawa yang bisa menjadi pilihan
sarana transportasi darat menuju Banda Aceh.
Jika
anda ingin menggunakan transportasi laut dan berangkat dari Jakarta, anda bisa
menggunakan kapal PELNI jurusan Tanjung Priuk – Belawan (Medan). Dari Medan,
anda bisa melanjutkan perjalanan menuju Banda Aceh menggunakan pesawat atau bus
Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang beroperasi setiap hari. Perlu diketahui,
hampir seluruh armada bus Medan – Banda Aceh bertipe eksekutif dengan tempat
duduk yang nyaman dan dilengkapi dengan bantal, selimut, AC, WIFI, toilet, dan smoking area.
Bagi
anda yang memiliki sedikit waktu luang dan ingin segera tiba di Aceh, anda
dapat menggunakan moda transportasi udara. Anda bisa memilih penerbangan langsung
menuju Bandara Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh) atau transit terlebih dahulu
di Bandara Kualanamu (Medan) atau Malaysia. Anda dapat menyesuaikannya dengan budget yang anda miliki.
OBJEK WISATA DI BANDA ACEH
Banda
Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh yang berada di ujung utara Pulau Sumatera.
Kota terbesar di Provinsi Aceh ini merupakan salah satu destinasi wisata
favorit bagi wisatawan dalam dan luar negeri. Hal ini dikarenakan Banda Aceh memiliki berbagai jenis wisata baik wisata alam, wisata sejarah, wisata religi, wisata tsunami, hingga wisata kuliner. Berikut adalah beberapa objek
wisata yang wajib dikunjungi saat anda berlibur ke Kota Banda Aceh :
1. Masjid Raya Baiturrahman
1. Masjid Raya Baiturrahman
Tak
lengkap rasanya jika ke Aceh tidak berkunjung ke Masjid Raya Baiturrahman. Masjid
ini merupakan ikon kota Banda Aceh dan merupakan salah satu masjid tertua di
Indonesia. Masjid yang dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda
(sekitar tahun 1612 M) ini terletak di Jl. Masjid Raya Baiturrahman. Meski
sudah berusia cukup lama, namun mesjid ini masih berdiri megah. Luas bangunan
mesjid ini ± 4.760 m2 yang dilengkapi dengan tujuh kubah, empat
menara, dan tujuh pintu masuk. Tak heran jika kemudian Masjid Raya Baiturrahman
dinobatkan sebagai pemenang kategori daya tarik wisata terbaik pada Kompetisi
Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016.
2.
Kapal di Atas Rumah Lampulo
Kapal
di atas rumah Lampulo ini merupakan salah satu bukti kedahsyatan bencana tsunami
Aceh pada 26 Desember 2004 silam. Kapal seberat 20 ton ini terseret oleh
gelombang tsunami ke permukiman padat penduduk di Gampong Lampulo, Kuta Alam.
Salah satu keunikan dari kapal ini adalah berada di atas rumah penduduk. Oleh
pemerintah setempat, kapal tersebut kemudian dijadikan situs tsunami Aceh.
Salah
satu bukti kedahsyatan tsunami Aceh lainnya adalah terseretnya Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Kapal Apung ke Gampong Punge Blangcut, Jaya Baru. Padahal
sebelumnya, kapal berbobot 2600 ton tersebut berada di pantai Ulee Lheue,
Meuraxa yang berjarak ± 5 km. Sama halnya seperti kapal di atas rumah Lampulo,
oleh pemerintah setempat PLTD Kapal Apung juga dijadikan sebagai situs tsunami
Aceh. Di sini para pengunjung bisa naik ke atas kapal dan menikmati pemandangan
Kota Banda Aceh dari ketinggian. Selain itu, pengunjung juga bisa masuk ke
dalam ruangan kapal yang di dalamnya terdapat museum yang berisi deskripsi
mengenai sejarah PLTD Kapal Apung dan foto-foto bencana tsunami yang melanda
kawasan tersebut.
4. Museum Tsunami
4. Museum Tsunami
Museum
Tsunami merupakan ikon baru kota Banda Aceh. Museum yang terletak di Jl. Sultan
Iskandar Muda ini dirancang oleh salah satu arsitek terbaik Indonesia yang kini
menjabat sebagai Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Salah satu tujuan dari
pembangunan museum ini adalah untuk mengenang bencana gempa dan gelombang
tsunami yang melanda Aceh. Jika dilihat dari samping, museum ini berbentuk
seperti kapal. Sedangkan jika dilihat dari atas, museum ini berbentuk seperti
gelombang tsunami. Di sini para pengunjung bisa merasakan suasana detik-detik
terjadinya tsunami, melihat koleksi sisa-sisa peninggalan tsunami Aceh,
menonton film dokumenter tsunami, dan menikmati diorama pembelajaran gempa dan
tsunami.
5.
Pasar Atjeh
Jika
berkunjung ke suatu tempat, tak lengkap rasanya jika tidak membeli oleh-oleh
atau buah tangan. Salah satu tempat berburu oleh-oleh khas Aceh yang lengkap
adalah Pasar Atjeh yang terletak persis di samping Mesjid Raya Baiturrahman. Di
sini pengunjung bisa berburu oleh-oleh khas Aceh dengan harga cukup murah,
seperti rencong, busana muslim, kaos, gantungan kunci, stiker, hingga kopi
Aceh.
Rumoh
Aceh atau Museum Aceh merupakan bangunan rumah tradisional masyarakat Aceh. Rumoh
Aceh terletak di Jl. Sultan Alaidin Mahmudsyah, di samping pendopo Gubernur
Aceh. Sebelum memasuki bagian utama, pengunjung akan melihat beberapa koleksi
museum seperti jeungki, peudati, meriam, dan lonceng cakra donya. Di dalam
museum, pengunjung dapat melihat-lihat kepingan emas zaman kerajaan Aceh,
prasasti, dan batu nisan raja-raja Aceh.
Lapangan
Blang Padang adalah salah satu spot terbaik untuk bersantai bersama orang-orang
terdekat. Terlebih lagi saat sore hari. Lapangan ini berada di Jl. Blang
Padang, tak jauh dari Museum Tsunami. Salah satu ciri khas dari lapangan ini
adalah terdapat replika pesawat Seulawah RI 1. Di sini para pengunjung bisa
duduk santai sambil menikmati jajanan kaki lima khas Aceh. Masyarakat setempat
biasa menggunakan lapangan Blang Padang untuk berolahraga terutama jogging.
8.
Kuburan Massal Korban Tsunami
Bencana
gempa dan gelombang tsunami 26 Desember 2004 lalu mengakibatkan ratusan ribu
nyawa melayang. Korban-korban tersebut kemudian dikubur secara massal mengingat
kondisi jasad yang sudah tidak utuh lagi. Salah satu kuburan massal yang ada di
Kota Banda Aceh adalah kuburan massal korban tsunami di Jl. Pocut Baren,
Meuraxa yang berlokasi tidak jauh dari pelabuhan Ulee Lheue. Tak jauh dari
kuburan tersebut, terdapat pula bekas puing-puing RSUD Meuraxa yang hancur
akibat sapuan tsunami.
9.
Pantai Cermin Ulee Lheue
Salah
satu spot terbaik untuk menikmati sunset di Banda Aceh adalah Pantai Cermin.
Ini dikarenakan lokasi pantai ini yang berhadapan langsung dengan Selat Malaka
dan Samudera Hindia. Pantai ini terletak di Kampung Ulee Lheue, Meuraxa tak
jauh dari pelabuhan penyeberangan Ulee Lheue. Saat tsunami menerjang Aceh tahun
2004 silam, daerah ini merupakan daerah yang mengalami kerusakan parah. Oleh
karena itu, pemerintah kemudian membuat tanggul pengaman untuk memecah ombak,
mengingat ombaknya yang relatif cukup besar. Selain menikmati sunset, di sini
para pengunjung juga dapat melakukan aktivitas memancing.
Catatan
:
Bagi anda yang ingin berlibur ke Sabang atau Pulau Weh, anda dapat menyeberang
dari pelabuhan Ulee Lheue yang berada tak jauh dari Pantai Cermin. Di sana
tersedia ferry dan kapal cepat yang beroperasi setiap hari mulai pukul 09.30
sampai pukul 16.00 WIB.
KULINER KHAS ACEH
Berwisata ke suatu daerah tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khasnya. Salah satu hal yang harus diperhatikan saat melakukan wisata halal adalah memilih menu halal, baik makanan maupun minuman. Hal ini sangat penting agar wisata halal yang kita lakukan tetap bernilai halal. Biasanya, makanan dan minuman yang halal telah mendapat sertifikat halal dari MUI. Hal ini sesuai dengan fatwa MUI Nomor 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah.
KULINER KHAS ACEH
Berwisata ke suatu daerah tak lengkap rasanya jika tidak mencicipi kuliner khasnya. Salah satu hal yang harus diperhatikan saat melakukan wisata halal adalah memilih menu halal, baik makanan maupun minuman. Hal ini sangat penting agar wisata halal yang kita lakukan tetap bernilai halal. Biasanya, makanan dan minuman yang halal telah mendapat sertifikat halal dari MUI. Hal ini sesuai dengan fatwa MUI Nomor 108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan Prinsip Syariah.
Nah,
berikut adalah beberapa kuliner khas Aceh yang wajib anda coba saat berkunjung ke Kota Banda Aceh :
Kopi
Aceh
Mie Aceh
Martabak
Aceh
Sate
Matang
Ayam
Tangkap
![]() |
Foto : masakandapurku.com |
LIBURAN BERSAMA CHERIA HALAL HOLIDAY
Bagi anda yang ingin berwisata ke Aceh tapi tidak ingin terlalu disibukkan dengan pemesanan tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, hingga jaminan makanan dan minuman halal selama di tempat wisata, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan jasa Travel atau Biro Perjalanan Wisata. Anda sebaiknya memilih biro perjalanan wisata yang mensupport wisata halal. Hal ini penting karena dengan memilih biro perjalanan wisata yang mensupport wisata halal, In syaa Allah seluruh rangkaian perjalanan wisata anda akan dijamin kehalalannya, terutama dalam hal menu makanan dan minumannya.
Bagi anda yang ingin berwisata ke Aceh tapi tidak ingin terlalu disibukkan dengan pemesanan tiket pesawat, akomodasi, transportasi lokal, hingga jaminan makanan dan minuman halal selama di tempat wisata, jangan khawatir. Anda bisa menggunakan jasa Travel atau Biro Perjalanan Wisata. Anda sebaiknya memilih biro perjalanan wisata yang mensupport wisata halal. Hal ini penting karena dengan memilih biro perjalanan wisata yang mensupport wisata halal, In syaa Allah seluruh rangkaian perjalanan wisata anda akan dijamin kehalalannya, terutama dalam hal menu makanan dan minumannya.
Salah satu Travel/Biro Perjalanan Wisata yang mensupport wisata halal di Indonesia adalah Cheria Halal Holiday. Travel ini sudah memiliki
sertifikat halal dari MUI.
Seperti tertuang dalam fatwa MUI Nomor
108/DSN-MUI/X/2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Berdasarkan
Prinsip Syariah, Cheria Halal Holiday sebagai
salah satu biro perjalanan wisata berbasis syariah telah memenuhi
ketentuan-ketentuan berikut :
1. Menyelenggarakan paket wisata yang sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah;
2. Memiliki daftar akomodasi dan destinasi
wisata yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah;
3. Memiliki daftar penyedia makanan dan
minuman halal yang memiliki Sertifikat Halal MUI;
4. Menggunakan jasa Lembaga Keuangan Syariah
dalam melakukan pelayanan jasa wisata, baik bank, asuransi, lembaga pembiayaan,
lembaga penjaminan, maupun dana pensiun;
5. Mengelola dana dan investasinya wajib
sesuai dengan prinsip syariah;
6. Wajib memiliki panduan wisata yang dapat
mencegah terjadinya tindakan syirik, khufarat, maksiat, zina, pornografi, pornoaksi,
minuman keras, narkoba, dan judi.
Cheria Halal Holiday sangat mementingkan menu halal di tempat
kunjungan wisata walau ke negeri non muslim sekalipun. Layanan Cheria
Halal Holiday mencakup kebutuhan paket tour muslim untuk dalam dan luar
negeri juga menyediakan tiket, hotel, visa, dan kebutuhan perjalanan lainnya
baik untuk kebutuhan personal, corporate atau grup.
Bagi anda yang ingin menggunakan jasa biro
perjalanan wisata syariah Cheria Halal Holiday,
silakan klik www.cheria-travel.com
Selain paket wisata dalam negeri, Cheria Halal Holiday juga melayani paket wisata ke
luar negeri seperti :
·
Tour Halal Dubai
·
Tour
Halal Korea
·
Tour
Halal Malaysia-Singapura
·
Tour
Halal Jepang
·
Tour
Halal Hongkong
·
Tour
Halal Australia
·
Tour
Halal Beijing
·
Tour
Halal Spanyol
·
Tour
Halal Eropa
·
Tour
Halal Alaska
·
Tour
Halal Turki
·
Tour
Halal Uzbekistan
http://www.cheria-travel.com/2014/09/paket-tour-uzbekistan-6d5n.html
Info lebih lanjut :
CHERIA HALAL WISATA
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=OQXxXI_XkIM
https://www.youtube.com/watch?v=mKwbHhEG1oc
Info lebih lanjut :
CHERIA HALAL WISATA
Alamat :
Gedung Twink Lt. 3
Jl. Kapten P. Tendean No. 82 Mampang Prapatan
Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12790
Telp : 021 - 7900 201 / 021 - 700 216 (Hunting)
Fax : 021 - 7918 2408
Email : info@cheria-travel.com
Web : www.cheria-travel.com
Nah, demikian sedikit cerita yang bisa saya bagi mengenai wisata halal Aceh yang bisa dijadikan destinasi wisata liburan lebaran dan akhir tahun/tahun baru. Tunggu apa lagi? Yuk, segera agendakan
liburan lebaran dan akhir tahun/tahun baru ke Banda Aceh bersama keluarga tercinta. Ingat liburan, ingat Cheria Halal Holiday. Semoga bermanfaat J
Referensi:
http://www.cheria-travel.com/
http://www.dsnmui.or.id/
https://kumparan.com/wiji-nurhayat/raih-12-penghargaan-di-whta-2016-menpar-kita-adalah-bangsa-pemenang
https://travel.dream.co.id/news/ini-daftar-pemenang-kompetisi-pariwisata-halal-nasional-2016-160922l.html
https://www.youtube.com/watch?v=OQXxXI_XkIM
https://www.youtube.com/watch?v=mKwbHhEG1oc

paket umroh murah
BalasHapusumroh plus turki
umroh plus dubai
umroh plus cairo mesir
umroh plus aqso
paket umroh ramadhan