Namanya Rizki.
Ia adalah Sarjana Pendidikan (fresh
graduate) dari salah satu universitas terkemuka di Indonesia. Ia merupakan lulusan
terbaik di
kampusnya dengan predikat
cum laude
dan IPK yang sangat tinggi. Bahkan, ia mampu menyelesaikan kuliahnya hanya
dalam waktu 3,5 tahun saja. Sungguh suatu pencapaian yang sangat luar biasa
jika dibandingkan dengan mahasiswa lain pada umumnya.
Usai
melaksanakan wisuda, ia kembali pulang ke kampung halamannya. Ia memutuskan
untuk tinggal di rumahnya bersama kedua orang tuanya. Ia merupakan anak semata
wayang dan berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Satu minggu
setelah wisuda, ia kemudian memasukkan lamaran pekerjaan ke sekolah-sekolah
yang ada di kotanya. Akan tetapi,
ia
hanya melamar ke sekolah-sekolah yang masuk dalam kategori favorit saja baik
sekolah negeri maupun swasta. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan karena ia
sangat ingin menjadi guru di sekolah favorit, bukan sekolah biasa
apalagi sekolah yang berada di pelosok. Ia beranggapan bahwa sudah sepantasnya
ia mengajar di sekolah favorit mengingat ia adalah lulusan terbaik di
kampusnya. Ia pun sangat optimis bahwa lamarannya akan diterima. Karena saat
itu menjelang akhir tahun ajaran di sekolah, maka ia harus menunggu hingga tahun ajaran
baru.
Tahun ajaran
baru pun tiba. Namun, belum ada satu pun sekolah yang memanggilnya untuk mengajar.
Ia pun mulai gelisah, mengapa hingga saat ini belum ada panggilan. Apakah ada
yang salah dengan berkas lamarannya? Ia pun kemudian mengingat-ingat kembali
berkas lamaran yang pernah ia kirimkan, barangkali ada yang terlewat. Setelah
dicek ternyata tak ada masalah, berkasnya sudah lengkap.
Ia kemudian berkata, jika
sampai dua minggu mendatang
masih
belum ada panggilan, ia akan mendatangi sekolah-sekolah tersebut untuk meminta
klarifikasi. Ia masih sangat yakin dan optimis bahwa akan ada sekolah yang
memanggilnya untuk mengajar.
Dua minggu pun
berlalu, namun tak ada satu pun sekolah yang memanggilnya. Sesuai janjinya, ia kemudian berencana
untuk mendatangi sekolah-sekolah tersebut.
Satu per satu
sekolah tersebut ia datangi. Dan jawabannya selalu sama,tak ada lowongan. Ia
pun mencoba meyakinkan pihak sekolah dengan mengatakan bahwa ia adalah lulusan
terbaik di kampusnya dan mampu mengajar dengan sangat baik. Namunrupanya hal
itu sia-sia karena jumlah guru di sekolah-sekolah tersebut sudah mencukupi
sehingga tidak memungkinkan lagi menerima guru baru. Ia pun mulai kecewa.
Tak berhenti
sampai di situ, ia kemudian mencoba peruntungan dengan melamarke sekolahlain.
Jika sebelumnya ia hanya memasukkan lamaran ke sekolah-sekolah favorit, kali
ini ia mencoba memasukkan lamaran ke sekolah negeri dan swasta yang masuk dalam
kategori nonfavorit. Ia sangat yakin kalau sekolah-sekolah nonfavorit sangat
membutuhkan guru terlebih lagi dengan predikat lulusan terbaik yang
disandangnya. Namun, lagi-lagi ia mendapatkan jawaban pahit. Sama seperti
sebelumnya, di sekolah-sekolah tersebut juga tidak ada lowongan mengingat
jumlah gurunya yang sudah mencukupi.
Ia pun mulai
putus asa. Rupanya memiliki IPK tinggi dan lulusan terbaik dari universitas
ternama tidak memberikan jaminan ia akan mudah dalam mendapatkan pekerjaan.
Terlebih di kota kabupaten di mana jumlah sekolahnya terbatas. Lain halnya
dengan di kota-kota besar yang memiliki banyak sekolah sehingga kesempatan menjadi guru sangat
terbuka lebar. Sempat terlintas dalam pikirannya untuk pergi ke kota besar dan
mencari pekerjaan di sana. Namun,
melihat
kondisi kedua orang tuanya yang sudah tua, ia pun semakin bingung dan tidak
tahu harus berbuat apa.
Di tengah
kebingungan dan keputusasaan tersebut,tanpa disangka-sangka, ia mendapat kabar
dari salah seorang temannya bahwa ada sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP)
yang sedang membutuhkan guru. Kabarnya, sekolah tersebut merupakan sekolah
baru. Akan tetapi,jarak dari rumah menuju sekolah tersebut cukup jauh. Nama
daerahnya pun terdengar asing di telinganya mengingat ia belum pernah sekalipun
melewati daerah
tersebut.
Rasa penasaran
pun muncul. Ia kemudian meminta alamat lengkap sekolah tersebut kepada
temannya. Ia pun kembali bersemangat dan segera membuat surat lamaran untuk
kemudian datang ke sekolah tersebut.
Keesokan
harinya, ia pun berangkat menuju sekolah tersebut. Berbekal berkas lamaran dan
alamat sekolah yang diberikan temannya, iamenempuh perjalanan yang cukup jauh
dengan menggunakan sepeda motor miliknya.
Di awal
perjalanan, jalan yang dilalui cukup mulus dan beraspal. Namun semakin jauh, jalannya semakin rusak.
Ia pun harus bersusah payah melewati jalan tersebut. Bahkan, beberapa kali ia hampir
terjatuh gara-gara jalanan yang licin akibat terkena air hujan yang turun tadi malam.
Belum lagi jarangnya perkampungan di sepanjang jalan menuju sekolah yang
didominasi oleh hutan dan semak belukar memberikan kesan tersendiri baginya
yang terbiasa dengan lingkungan perkotaan.
Perjalanan yang
ia tempuh sungguh di luar dugaan. Ia pun mulai ragu, apakah ia akan meneruskan
perjalanan atau tidak. Di tengah keraguan tersebut, ia bertemu dengan salah
seorang warga yang hendak pergi ke hutan. Tanpa menyianyiakan kesempatan
tersebut, ia kemudian menanyakan alamat sekolah yang ia cari. Rupanya sekolah
yang ia cari sudah dekat, sekitar satu kilometer lagi dari tempatnya berhenti.Ia
pun kembali melanjutkan perjalanan.
Tak lama
kemudian, ia pun sampai di sekolah yang ia cari. Ia kemudian
beristirahat sejenak di bawah pohon tak jauh dari sekolah, sambil melepas lelah
setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu cukup lama, yakni sekitar dua
jam perjalanan.
Ia pun
memperhatikan dengan seksama kondisi sekolah tersebut. Sangat terlihat sekali bahwa
sekolah tersebut masih sangat baru. Hal ini tampak dari fisik bangunannya
dengan goresan cat yang masih baru. Meski demikian, bangunan sekolah tersebut
rupanya masih
berupa bangunan semipermanen dan hanya memiliki tiga ruangan saja, yakni dua
ruang kelas dan satu ruang guru. Halaman depannya pun masih berupa rumput liar
dan belum tertata rapi.
Ia pun melamun
sambil berpikir. Mungkinkah ia mengajar di sekolah tersebut? Sekolah yang
berjarak cukup jauh dari rumahnya dengan waktu tempuh sekitar dua jam
perjalanan. Belum lagi akses jalan yang rusak dan jarangnya perkampungan
penduduk menuju sekolah membuatnya harus berpikir dua kali untuk menjadi guru
di sekolah tersebut. Kondisi sekolahnya pun sangat jauh dari ekspektasi. Setelah
mempertimbangkan beberapa hal, ia pun memutuskan untuk kembali pulang ke
rumahnya dan membatalkan rencana untuk melamar ke sekolah tersebut.
Baru saja ia
hendak menghidupkan mesin sepeda motornya, tiba-tiba datanglah seorang bapak
dan menghampirinya. Bapak tersebut tak lain adalah SangKepala Sekolah di
sekolah tersebut. Ia kemudian diajak oleh Sang Kepala Sekolah untuk masuk ke
ruang guru. Ia pun merasa heran.Rupanya Sang Kepala Sekolah tahu bahwa ia
hendak melamar menjadi guru, padahal ia belum memberitahukan maksud dan tujuannya
datang ke sekolah tersebut.
Sang Kepala
Sekolah kemudian menceritakan kondisi sekolahnya. Benar saja, sekolah tersebut memang
merupakan sekolah baru dan sangat membutuhkan guru. Bahkan, di sana hanya ada
dua guru saja ditambah satu kepala sekolah. Sangat sulit mencari guru yang mau
mengajar di sini. Akses yang sulit, jauhnya jarak dengan desa lain, dan belum
adanya listrik serta sinyal telekomunikasi menjadi penyebab tidak adanya guru
dari luar yang mau mengajar di sini. Belum lagi gaji yang tidak seberapa
mengingat latar belakang siswa di sekolah tersebut umumnya berasal dari
kalangan masyarakat bawah. Sungguh di luar dugaan.
Meski awalnya ia
berniat untuk tidak jadi melamar, namun setelah mendengar cerita dari Sang
Kepala Sekolah, ia pun merasa iba dengan kondisi sekolah tersebut. Entah kenapa, ia tiba-tiba mengiyakan
tawaran Sang Kepala
Sekolah untuk menjadi guru di sekolah tersebut. Meski sejujurnya, dari lubuk
hati yang paling dalam, keinginannya
adalah
menjadi guru di sekolah favorit. Namun, apa mau dikata, keberuntungan belum
berpihak padanya.Sejak saat itulah, ia resmi menjadi guru di sekolah tersebut.
Hari demi hari
pun berlalu. Perlahan tapi pasti, Tuhan mulai membuka hati dan pikiran Rizki.
Di sekolah tersebut ia belajar banyak hal. Ia mendapatkan banyakpelajaran hidup
yang tidak ia dapatkan sebelumnya. Meski di tengah keterbatasan, rupanya
semangat belajar para siswanya sangat tinggi. Meraka juga sangat santun dan
hormat terhadap guru. Begitu juga dengan guru-guru dan kepala sekolah yang
memperlakukannya dengan sangat baik. Hal inilah yang membuatnya semakin betah
berada di sekolah.
Ia pun seperti
menemukan semangat baru.
Berbagai
inovasi dan terobosan pun ia lakukan demi meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah
tersebut. Ia mengaplikasikan ilmu yang ia dapatkan selama duduk di bangku
perkuliahan.
Rupanya, perjuangannya
tidak sia-sia. Berkat keuletan dan kerja kerasnya, beberapa siswanyamampu
menjuarai Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat Kabupaten, mengalahkan
dominasi sekolah-sekolah favorit di daerah perkotaan. Rizki pun kemudian
dinobatkan sebagai salah satu guru teladan dan berprestasi atas dedikasinya
terhadap dunia pendidikan.
Sungguh
merupakan suatu pencapaian yang sangat luar biasa.
Seiring dengan berjalannya
waktu, sepuluh tahun kemudian sekolah tersebut berkembang menjadi sekolah unggulan
berbasis pesantren (boarding school).
Sekolah yang dulunya hanyalah sekolah kecil di pelosok kabupaten dengan tenaga
pengajar dan fasilitas yang minim, kini telah menjelma menjadi sekolah favorit
dan unggul dalam segala bidang. Ia pun sangat bangga dan bersyukur bisa menjadi
guru di sekolah tersebut.
Sungguh,Tuhan
itu Maha Adil dan Tahu apa yang terbaik untuk umatnya. Manusia hanya bisa
berencana, tetapi Tuhan-lah yang menentukan. Oleh karena itu, janganlah kita
suka berprasangka buruk kepada Tuhan. Berprasangka baiklah, karena kita tidak
akan pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Yakinlah bahwa Tuhan selalu
punya rencana lain yang jauh lebih indah dari apa yang kita rencanakan. Insya
Allah!
Obat Aborsi Termanjur
BalasHapuspenggugur kandungan Termanjur
Jual Obat Aborsi Di Bandung
Jual Obat Aborsi Di Medan
Jual Obat Aborsi Di Cikarang
Jual Obat Aborsi Di Jakarta
Jual Obat Aborsi Di Banjarmasin
Jual Obat Aborsi Di Karawang
Jual Obat Aborsi Di Tegal
Jual Obat Aborsi Di Semarang
Jual Obat Aborsi Di Surabaya
Jual Obat Aborsi Di Papua
Jual Obat Aborsi Di Balikpapan
Jual Obat Aborsi Di Palembang
Jual Obat Aborsi Di Lampung
Jual Obat Aborsi Di Solo
Jual Obat Aborsi Di Lombok
Jual Obat Aborsi Di Malaysia
Jual Obat Aborsi Di Hongkong
Jual Obat Aborsi Di Taiwan
Jual Obat Aborsi Di Arab Saudi
Jual Obat Aborsi Di Korea
Jual Obat Aborsi Di Jepang
paket umroh murah
BalasHapusumroh plus turki
umroh plus dubai
umroh plus cairo mesir
umroh plus aqso
paket umroh ramadhan
Artikel menarik, silahkan di baca https://www.cekaja.com/info/rekomendasi-pinjaman-50-juta-yang-aman-terdaftar-ojk
BalasHapus